Kota Bima - Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima mencatat adanya penurunan angka stunting berdasarkan data dari Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM). Hingga Mei 2025, angka prevalensi stunting tercatat sebesar 9,11 persen.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dikes Kota Bima, Abdul Haris, mengungkapkan bahwa angka tersebut menurun dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, angka stunting mencapai 10,17 persen atau sekitar 1.164 anak.

“Penurunan ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak dalam upaya percepatan penanganan stunting, terutama melalui edukasi gizi dan intervensi langsung di lapangan,” ujar Abdul Haris, Rabu (16/7/2025).

Dikes Kota Bima, lanjutnya, terus menggencarkan program peningkatan gizi masyarakat dengan menyalurkan makanan bergizi bagi balita dan ibu hamil berisiko.

Untuk di puskesmas ada pemberian PMT Lokal untuk balita gizi kurang dan ibu hamil resiko dan KEK.

“Penyaluran makanan bergizi akan terus kami lakukan, termasuk pemberian makanan tambahan di posyandu dan distribusi paket gizi bagi keluarga yang masuk kategori rentan,” jelasnya.

Pihaknya juga mengajak seluruh elemen masyarakat dan kader kesehatan untuk terus mendukung upaya pencegahan stunting, agar angka ini bisa ditekan di bawah 5 persen sesuai target nasional.

“Stunting bukan sekadar soal tinggi badan, tapi menyangkut masa depan generasi kita. Maka intervensi gizi harus dilakukan secara masif dan berkelanjutan,” pungkas Haris. (***)

Axact

Dinamika Mbojo

Portal Berita Daerah Bima dan NTB yang mengulas Geliat Pembangunan Pemuka dan Tokoh Masyarakat

Post A Comment:

0 comments: