Articles by "Disabilitas"
Tampilkan postingan dengan label Disabilitas. Tampilkan semua postingan

Kota Bima - Asisten I Setda Kota Bima, Drs. H. Alwi Yasin, M.AP, memberikan dukungan penuh terhadap upaya meningkatkan literasi keuangan bagi penyandang disabilitas. 

Beliau hadir sebagai representasi Pemerintah Kota Bima dalam acara Edukasi Keuangan bagi Penyandang Disabilitas yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan Provinsi NTB di Paruga Nae Convention Hall Kota Bima. Dalam moment tersebut turut hadir Kepala OJK NTB, Rico Rinaldy.

Dalam acara tersebut, Drs. H. Alwi Yasin memberikan inspirasi serta memberikan dorongan semangat kepada para peserta untuk lebih memahami pentingnya manajemen keuangan dalam kehidupan sehari-hari. 

Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya inklusi keuangan bagi semua lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, untuk memastikan bahwa mereka memiliki akses yang sama terhadap layanan keuangan yang diperlukan.

Drs. Alwi Yasin menambahkan bahwa acara ini menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat kesadaran akan pentingnya literasi keuangan serta meningkatkan aksesibilitas layanan keuangan bagi seluruh warga Kota Bima, termasuk mereka yang memiliki disabilitas.

"Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan dapat menjadi pusat literasi dan inklusi keuangan sehingga masyarakat memperoleh akses keuangan yang lebih mudah serta melindungi masyarakat dari berbagai produk investasi dan keuangan ilegal yang berpotensi merugikan masyarakat," ungkap H. Alwi Yasin.

Sementara itu, dalam sambutannya, Kepala OJK NTB, Rico Rinaldy, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya kegiatan edukasi keuangan bagi penyandang disabilitas di Kota Bima. 

Beliau menyatakan bahwa inklusi keuangan adalah hak bagi semua individu, tanpa terkecuali, dan kegiatan seperti ini menjadi langkah konkrit dalam mewujudkan aksesibilitas keuangan yang lebih luas bagi mereka yang memiliki disabilitas.

Rico Rinaldy juga menyampaikan harapannya bahwa acara ini akan menjadi titik awal dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan literasi dan pemahaman keuangan di kalangan penyandang disabilitas, sehingga mereka dapat lebih mandiri dalam mengelola keuangan pribadi dan mengakses layanan keuangan yang dibutuhkan. 

Dengan demikian, Rico Rinaldy berharap bahwa melalui kolaborasi antara berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan lembaga swadaya masyarakat, dapat terus dilakukan upaya untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua warga, termasuk mereka yang memiliki disabilitas, dalam mengakses layanan keuangan serta mengembangkan potensi diri terutama dalam menunjang geliat ekonomi keluarga sebagai pelaku usaha kreatif baru di tengah masyarakat. 

Tentunya, OJK NTB akan terus hadir terutama dalam mengawal kemudahan akses permodalan bagi penyandang Disabilitas.

Diakhir sambutannya , Kepala OJK menggambarkan bahwa terdapat berbagai materi edukasi keuangan bagi penyandang disabilitas mencakup dasar-dasar manajemen keuangan, literasi perbankan, perlindungan keuangan, perencanaan masa depan, teknologi keuangan, dan hak-hak keuangan. 

Tujuannya adalah memberikan pemahaman tentang pengelolaan uang, produk perbankan, perlindungan finansial, investasi, teknologi keuangan, serta hak-hak sebagai konsumen keuangan.

"Materi ini disesuaikan dengan kebutuhan dan keterbatasan yang dimiliki oleh penyandang disabilitas," tutup Kepala OJK NTB, Rico Rinaldy. (DM.004)

Kota Bima - Drs. H. Mukhtar Landa selaku Sekda Kota Bima menghadiri Vicon Peringatan Hari Disabilitas Dunia (HDI) Tahun 2023, bertempat di Ruang Rapat Wali Kota. Kamis, 14 Desember 2023.

Didampingi oleh Kasi Kesehatan, tema peringatan Hari Disabilitas Dunia tahun ini adalah Bersatu Dalam Aksi Untuk Menyelamatkan dan Mencapai SDGs bagi, dengan dan oleh Orang-orang dengan Kondisi Disabilitas.

Tujuan diperingati Hari Disabilitas Dunia karena adanya keinginan untuk menyalurkan dukungan terhadap penyandang disabilitas, peneguhan komitmen seluruh bangsa, dan membangun kepedulian guna mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan penyandang disabilitas.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementrian Koordinator Bidang PMK Prof. Dr. Nunung Nuryanto menyampaikan bahwa jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 22.970.000 jiwa dengan rentang usia 18 Tahun - 45 Tahun.

"Penyandang disabilitas yang ada di Indonesia rata-rata berada di usia produktif, oleh karena itu pentingnya kesadaran kita untuk menyadari kesetaraan hak-hak para penyandang disabilitas dalam segala aspek kehidupan," ucapnya.

Beliau juga menyampaikan pemerintah harus terus memperhatikan kebutuhan dan hak-hak penyandang disabilitas. Upaya pemerintah dalam memperhatikan penyandang disabilitas juga telah tertuang dalam regulasi UU No.8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Di akhir beliau berharap upaya bersama untuk memastikan aksesibilitas fisik dan sosial, serta memberikan dukungan yang cukup bagi penyandang disabilitas.

"Pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor bisnis aktif terlibat harus berupaya bersama untuk menciptakan peluang yang setara bagi penyandang disabilitas," terangnya. (DM.004)